Pemaba 2014, Youth Can Do It!!

Akhirnya bisa ngeblog lagi, hahahaa

Setelah hampir lama banget nggak nulis saking sibuk banget ngurus kuliah, ospek, dan lain-lain. Nah, kali ini aku pengen sharing nih tentang ospekku kemarin yang berlangsung selama kurang lebih satu minggu.


Setelah daftar sana-sini di perguruan tinggi negeri dan hasilnya belum lolos, akhirnya aku memilih buat ambil kuliah di perguruan tinggi swasta yang insya Allah bakalan jadi perguruan tinggi negeri, tepatnya di UPN "Veteran" Jawa Timur. Alhamdulillah, masuk jurusan impianku di ilmu komunikasi.



Kenapa aku ambil di UPN "Veteran" Jawa Timur? Faktor pertama sih karena faktor internal, ya. Mama aku salah satu dosen disana dan ini jadi satu poin kemudahan buat aku bisa masuk di kampus ini. Pokoknya segalanya dimudahkanlah. Dimudahkan dari segi proses pendaftaran sampai biaya, hahahaa. Kenapa sampai faktor biaya? Soalnya biayanya jadi lebih murah banget. Karena aku anak dosen di UPN "Veteran" Jawa Timur, biaya pendaftarannya jadi lebih murah. Uang kuliah dapet diskon 50% dan uang pangkal dipotong besar-besaran. Disini aku nemuin satu anugerah Tuhan, kalau Allah itu sudah memiliki rencana yang terbaik buat hambaNya. Disaat waktu itu aku lagi banyak banget masalah sana-sini. Mulai dari mamaku yang sakit sampai harus rawat inap dan tau sendiri semuanya jadi berantakan. Masalah kuliahku juga nggak tentu sana-sini nggak diterima, yah aku cuma bisa legowo aja. Pasrah sama rencana Allah. Soalnya aku yakin kalo suatu saat pasti ada jalan. Biaya yang harusnya dibuat bayar kuliah, nggak jadi, karena kepakai buat biaya perawatan mama selama di rumah sakit waktu itu. Yang aku bingung waktu itu, kalo tes mandiri di perguruan tinggi negeriku keterima, biaya darimana? Biaya 23juta itu mahal loh, uang semua tuh bukan daun. Pas masuk di kampus ini, akhirnya biaya diminimalkan seminimal mungkin sama bagian administrasi universitas. Alhamdulillah......



Dan faktor kedua, kenapa ambil di UPN "Veteran" Jawa Timur, soalnya aku tau kalo jurusan ilmu komunikasi disini tuh bagus banget. Fasilitas di kampusnya lengkap banget. Mulai dari studio televisi, radio, film, fotografi, sama advertising. Semuanya lengkap dan tersedia. Jadi, kalo mau belajar jadi presenter, news anchor, television production, radio announcer, reporter, produksi radio, advertising, fotografi, sutradara, dan masih banyak lagi bisa langsung terjun dan praktik disini. Akreditasinya juga udah bagus.


Faktor ketiganya sih karena kepepet, wkwk. Hahahaa, beneran deh. Kepepet gara-gara nggak masuk di perguruan tinggi negeri. Menurutku, semua perguruan tinggi itu sama aja, baik mau negeri ataupun swasta. Toh, biaya masuknya juga sama-sama mahal. Tinggal dari kita aja gimana cara menjalaninya. Kalo kita serius, kita niat, dan kita suka sama apa yang kita inginkan, hasilnya pasti bagus. Percuma dong, masuk perguruan tinggi negeri bergengsi pula, eh tengah-tengahnya putus gara-gara setelah dijalani 1-2 tahun ternyata nggak cocok sama passion kita. Di jurusanku pun aku juga nemuin dua temenku yang nasibnya kayak begitu tuh, angkatan kakak kelasku juga ada. Kuliah sekarang itu bukan bicarain masalah harga dan label universitas, tapi masalah passion brooo...


Yap, sharing nih waktu sebelum ospek.
Beberapa hari sebelum masa ospek diselenggarakan, aku masih sempet ngurusin pendaftaran dan lain-lain. Terakhir, aku masalah daftar ulang. Upload data sana-sini mulai dari ijazah, surat keputusan orang tua, sampai akte kelahiran. Ribet, sih. Pas data udah valid, mulai bikin kartu tanda mahasiswa nih. Tepatnya hari Jumat, 8 Agustus 2014 lalu. Dan antrenya, ya ampun, kayak antre sembako. Panjang bener. Akhirnya, aku cuma naruh berkas aja terus baru foto KTM hari Senin. Pas sore mau pulang sekitar jam 4, aku coba cek lagi ke bagian administrasi ternyata udah sepi. Namaku sempet kepanggil, tapi aku tinggal duluan hahahaa. Akhirnya bisa foto KTM dan dapet nomor pokok mahasiswa (NPM) hahaa.

Tanggal 15 Agustus 2014, waktunya technical meeting, nih.
Jam 8 pagi aku udah mulai kumpul bareng temen-temen baru di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UPN "Veteran" Jawa Timur. Lihat wajah satu-satu senior disana. Serem, sih, hahaa. Tapi dibikin enjoy aja. Ospek selama satu minggu ini dibagi jadi dua, ada ospek fakultas sama ospek jurusan.

Kali ini, aku technical meeting buat ospek fakultas dulu. Dapet kelompok 15 namanya Soedirman dengan senior pendamping Kak Ilham Akbar, mahasiswa hubungan internasional angkatan 2013. Disana, aku kenalan sama temen-temen satu kelompok. Ada Dina Farahy, Izzati, Iis, Maharani, Tito Andrean, Efra, Ivan Derian, Rosalinda, Maulida, Adhisya Yunda, Imam Fauzi, Daniel Heri, Ayu Dinda, Silviana, Septi Wahyuning, Faza, Rizky, Fariz Adam, dan Yustinus. Aku kira kelompok ini bakal terkenal serius, ternyata jauh berbeda ahahaaa. Senior pendampingku juga radak gila sih, hobi dugem, sukanya seru-seruan, dan nggak pernah bisa serius hahahaaa.

Setelah kenalan, kita pun berunding buat masalah tugas, barang bawaan, dan yel-yel. Tugas hari pertama kelompok adalah membuat mading 3D. Kebetulan, aku sama Ayu Dinda anak mading nih, pernah ikutan kompetisi event DetEksi Convention dari Jawapos. Jadi, kita kerjasama saling bantu buat bikin mading ini. Kendala kita banyak banget dan masalah kita juga banyak. Mulai dari kelompok sampai pribadi masing-masing orang. Susah loh, bayangin kita aja 20 orang, menggabungkan 20 kepala itu susahnya minta ampun.

Setelah upacara 17 Agustus 2014 lalu, kita akhirnya kumpul di rumah kak Ilham Akbar di jalan Rungkut Barata. Kita ngerjain mading buat tugas hari Senin. Mading itu udah jadi 25%, 75% sisanya belum. Sampai di rumah kak Ilham, aku sama Septi mulai ngerjain tulisan tentang usulan program kerja BEM FISIP. Setelah dirapatin sama anak-anak, semuanya setuju akhirnya ditulis dan dihias di kertas HVS berwarna. Kita ngerjain tugas ini dari jam 12.00 sampai jam 19.40 malam. Bayangin, hampir ada 8 jam kita ngerjain. Dan itu kita semua belum ngerjain tugas individu kita buat besok. Tugas individu kita itu disuruh buat kliping tentang IPOLEKSOSBUDHANKAM (ilmu politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan, dan keamanan) dan itu dipilih salah satu. Sebenernya, aku udah ngerjain. Tapi, karena aku nggak ngerti maksud dan cara ngerjain tugas itu, akhirnya salah deh. Aku harus mengulang dari awal. Karena kita sekelompok nggak sempet ngerjain, akhirnya kita semua sepakat buat nggak ngerjain, senior pendamping kelompokku akhirnya rela buat bertanggung jawab di depan senior lain.

Kata kak Ilham: "Aku ngajarin kalian buat kompak. Kompak itu kunci kita, rek! Kalo satu nggak ngerjain, mending semua nggak usah ngerjain. Satu susah, semua susah. Kalian susah, aku juga ikut susah, rek. Kita mesti kompak."

Sebenernya, kita udah ketauan sama senior pendamping kelompok 16, Kak Louis. Siang itu, kak Louis ke rumah kak Ilham, disaat kita semua lagi ngerjain tugas. Peraturan sebenernya, senior pendamping nggak boleh ikut kerja, bolehnya cuma mengarahkan aja. Tapi, kelompokku beda. Senior pendampingku malah ikutan ngerjain dan bantuin juga. Kak Louis akhirnya nyaranin kita buat saling bungkam semuanya soal ini. Baiknya, kak Louis pun ikut ngasih bantuan saran. Thanks, kakak.

Pas hari H, 18 Agustus 2014, kita ngumpul di minimarket cafe depan kampus buat lanjut benerin yang belum tuntas. Akhirnya, kita semua sekelompok telat ke kampus bareng-bareng. Kita menjaga kekompakan kita gimanapun caranya. Dihukum pun dihukum bareng-bareng. Karena kita terlambat, kita pun dikasih hukuman buat ngerjain makalah tentang society empowerment minimal 10 halaman. Oke, tugas itu pun aku laksanakan. Dan harapanku, nggak ada kerja kelompok hari itu.

Habis makan siang, kita semua balik ke halaman depan fakultas. Panitia nyuruh semua maba yang terlambat buat maju ke depan. Mati aku!! Kita hadapi semuanya dengan berani mau nggak mau. And lucky me, pas mau dihukum, ada panggilan tim paduan suara, PBB, dan yel-yel fakultas. Aku sama Rosalinda ikut tim paduan suara fakultas. Kita sempet bersyukur akhirnya bebas dari hukuman. Kalimat itu juga dilontarkan sama kak Sendy Syahputra, wakil presiden BEM FISIP.

Kita memulai seleksi di hari itu. Yang harusnya kita nyanyiin lagu bebas yang ditugasin sama Mbak Mira, akhirnya berubah. Kita belajar pitch buat seleksi penggolongan vokal sekaligus sama kak Dita, kak Desta, kak Vicko, dan kak Oka. Kita belajar solmisasi dari nada tinggi sampai nada rendah. Pas aku tes, ternyata aku bisa nada tinggi sampai nada fa tinggi, masih bisa sebenernya sampai sol cuma maksain. Kalo nada rendah berhenti di mi dan nggak bisa lanjut lagi. At least, aku akhirnya terpilih masuk di suara sopran (suara utama). Yeeaayyy!!

Pas pulang ospek, aku nyusulin mama di Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP). Di jalan ketemu mahasiswa teknik sipil angkatan 2012. Lupa juga, sih. Sekilas nih. Dia ini anggota Gita Widya Giri (paduan suara universitas) terus dia juga punya tim paduan suara sendiri. Kelompok vokalnya bass. Pas ketemu, langsung ditanyain, "Dek, dek! Kamu anaknya bu Novie kan?". Pas aku tanya, kok dia tau? Aku lupa, ternyata aku pernah ngobrol sama dia di FTSP sama Mbak Asoka ngobrolin tentang paduan suara dan akhirnya meleset kemana-mana hahahaa. Ternyata dia nyuruh aku ikut tim paduan suara FISIP, dan dia juga ikutan membimbing disitu hahahaaa.

Malam harinya, aku nggak ikut ngerjain tugas kelompok soalnya nggak tau kenapa pas selesai latihan padus, badan aku jadi nggak enak. Kayak meriang gitu terus perut aku sakit. Kayaknya aku kena dehidrasi saking capek dan stress mikirin ospek. Ternyata hasilnya bener. Di rumah aku ngerjain tugas makalah tentang Soedirman. Dan akhirnya selesai. Mau aku print besok pagi dan aku lanjut ngerjain tugas telat. Gila dapet titipan banyak banget dari Tito, Izzati, Efra, Rizky, Yustinus, sama Rani. Alhasil, aku buat copas. Soalnya aku juga nggak ada waktu buat ngerjain tugas 6 orang anak lagi. Aku bilang sama Tito kalo aku bikin beda semuanya aku nggak sanggup. Sama Tito disuruh samain aja satu kelompok. Yaudah, aku bikin sama. Awalnya cuma 5 sih, kecuali Rani. Rani bilangnya terakhir-terakhir, mepet pula. Yaudahlah, pasrah aja. Dibuat enteng.

Pas paginya, aku kena sial. Font size tugas makalahku berubah total. Nggak tau apa yang buat berubah. Dan kalo dibenerin harus ngubah dari awal. Bayangin, waktunya juga nggak bakalan cukup. Akhirnya, aku putusin aku nggak ngumpulin makalah itu tapi ngerjain tugas hukuman yang terlambat kemarin. Belum sempet dijepret pula. Disaat temen-temenku yang lain ngumpulin tugas makalah, aku doang yang nggak ngerjain hahaa (jangan ditiru ya, adek-adek). Pas kena tugas hukuman, kelompokku ketauan copas dan halamannya dibolak-balik. Alhasil, satu kelompok dihukum LAGI.

Aku bingung gitu, mau ngaku apa sama panitia. Aku mau ngaku, takut ditawur aja sama anak-anak. Ntar jadi serba salah. Alhasil, aku ngakuin kalo aku yang ngerjain tugas itu buat anak-anak. Habis mau jawab apa lagi coba. Aku juga nggak punya pilihan jawaban lain selain bilang aku yang ngerjain dan anak-anak ini nitip. Untung anak-anak bisa terima keputusanku kenapa aku lakuin itu. Soalnya, kita semua disini juga sama-sama capek. Dan gara-gara tugas itu, aku jadi nggak bisa ngerjakan tugas makalah. Kalo makalahku nitip, ntar pasti ketauan juga.

Pas dihukum, keadaanku udah mulai nggak fit banget. Kepala pusing, badan panas, merinding semua. Pas pemateri, rasanya kepala berat banget. Tapi aku masih kuat, sih. Pas panggilan paduan suara, ketauan deh sama Mas Galuh kalo aku pucat banget hari itu, dan mama bilang kalo aku lagi sakit emang. Huaaaaaa...... 

Habis makan siang, langsung dijemput mama dibawa ke poliklinik buat ambil obat. Pas perjalanan mau ke poliklinik, aku ditemuin sama Bapak Wadek I, Pak Lukman, terus ada Kaprodi Ilmu Komunikasi, Pak Juwito, dan Sesprodi Ilmu Komunikasi, Pak Udin. Karena udah ketemu, jadi ketauan deh saya anaknya Bu Novie hahahaa. Pas ke poliklinik ketauan hasilnya. Ternyata kecapekan dan stress. Dugaan saya pun benar. Sebelum balik latihan, aku sempet minum obat dulu buat ngilangin sakitnya. Dan aku nggak tau efek obatnya bikin ngantuk banget. Jadi nggak konsen latihan.

Sorenya, ternyata ada kerja kelompok bikin miniatur. Aku nggak bisa ikutin lagi ngerjainnya gara-gara lagi drop. Aku ijin buat nggak ikut dan dapet tugas bawa kresek 40 buah. Untung aku beli 1 pack kemarin. Jadi udah siap. Dan tugas hari Rabu, aku ngerjakan semuanya. Yeeaayy!!

Pas hari Rabu, waktu ospek jurusan. Aku ada di kelompok 13 dengan nama kelompok Parkinson, penemu GPS. Kena hukuman lagi gara-gara satu kelompok terlambat dan ID card diambil. Sempet kena konflik sama panitia, gara-garanya kelompokku dateng barengan tapi gak semua anak ID cardnya diambil. Ya, aku pasrah aja. Habis mau ngapain lagi. Toh, peraturan kedua panitia selalu dianggap BENAR. Kesel kan?

Pas menjalani hukuman, aku sedikit terbebaskan gara-gara kak Dita tau kalo aku lagi nggak enak badan hari itu. Jadi, aku nggak ikut berdiri lama-lama dan disuruh mundur buat istirahat. Dan disitu aku ketemu sama kak Rani dari divisi kesehatan. Dikasih satu roti sama disuruh minum obat biar nggak sakit lagi. Eh, nggak taunya ketemu kak Angga dari divisi kesehatan haha.
Pas latihan paduan suara siangnya, kita tetep dikencengin lagi latihannya. Kita bawain dua lagu, yaitu Mars UPN dan Mars Bela Negara. Lagunya gampang, sih. Cuma teknik bernyanyinya yang susah. Dan harus bener-bener konsen sama masing-masing suara. Dan hari itu, yang rencana mau buat koreografi, akhirnya gagal. Koreografi baru dibuat keesokan harinya.

Hari Kamis, pun ospek hari terakhir di jurusan. Bener-bener abis tapi nyenengin. Soalnya bakalan ada road campus. Pas road campus nanti ada 8 pos, dan ada 3 pos utama diantaranya, yaitu pos kekompakan, kedisiplinan, dan kepemimpinan. Selama road campus kita harus menyanyikan yel-yel kelompok kita.

Ini yel-yel kelompok Getting & Brad Parkinson:
Para senior kakak cewek kakak cowok
Semua yang ada disini
Ada yang bilang kalian seram
Bagai hantu di kuburan
Sukanya marah-marahan
Dari itu GPS goyang
Agar semuanya senang
Bagi yang kurang berkenan melihat kami bergoyang
Jangan marah, maafkanlah

Hahahaa radak nyindir panitia yah yel-yelnya. Tapi aku nggak ikutan bikin, kok. Aku cuma ikutan nyuarain yel-yelnya. Gara-gara yel-yel ini kita goyang nggak karuan dan hasilnya bisa buat ketawa panitia hahahahaa. Yess berhasil!!

Kena pos 1, kita dikasih games nih. Jadi, ada taplak meja dimana itu dibuka lebar secara rapat dan ditengah ditaruh gelas berisi air. Kita harus bawa gelas itu sampai ke finish. Waktunya cuma 3 menit. Oia, kelompok Parkinson ini ada: Maharani, Rosalinda, Dina Farahy, Fetty Mey, Ekty, Iis, Akbar Dika, Amar, Bobby, Rahmat Wahyu, Sofyan, Armey, dan Gemilang. Senior pendamping kelompok kita adalah si kakak cantik, kak Sevi. 

Games di pos 1 kita gagal, karena waktunya habis. Kita mau lanjut ke pos 2. Tapi sebelumnya, kak Kahfi nitipin sebuah amanah ke aku. Dia nyuruh aku buat ngasih karung ke kak Retha (kak Margaretha). Katanya, kak Retha disuruh pakai karung itu gimanapun caranya. Tapi nggak boleh bilang kalo karung itu dari dia. Waduh, gimana nih.

Sampai pos 2, kita ketemu kak Nia dan kawan-kawan. Beuuuh, disini kita mempertanggungjawabkan makalah yang udah kita buat di hari pertama ospek jurusan. Tentang GPS. Mati deh!! Sialnya lagi, kak Retha nggak ada di pos 2. Kata kak Nia, kak Retha ada di pos 3. Aku jadi keinget sama kata-katanya kak Sevi, kalo di pos 3 kita bakalan ada pressing, dimana kita nanti bakal dihabisin disana mental kita. Aku berusaha tenang walaupun sebenernya dalam hati aku deg-degan dan penasaran banget ada apa sih di pos 3. 

Bodohnya kita, kita satu kelompok nggak bawa minum. Untung di jalan ketemu sama kak Rani dan kak Angga yang bawain minum buat kita. Hahahaa, thanks kakak cantik dan ganteng. Sampai pos 3, aku sempet lihat kejadian kelompok 14 yang di pressing disana. Ya ampun, dimarahin habis-habisan disana. Pos 3 adalah pos kepemimpinan. Dan disana ada kak Dita dan kak Retha.

Amanahku tersampaikan tapi kak Retha nggak mau pakai karung itu, soalnya aku nggak ngasih tau siapa yang nyuruh pakai karung itu. Di pos 3, kelompok 13 habis. Amar, sebagai ketua, ternyata udah membuat kesalahan. Amar nggak bawa ID card, dan dia dipasangin koran dengan tulisan "Saya orang ganteng, tapi nggak bawa ID card". Sakit kan?? Amar sebagai ketua pun habis dimarahin sama kakak-kakak senior. Sebelum lanjut ke pos berikutnya, kita disuruh nyuarain yel-yel kita dengan gaya alay di foto ID card kita. Aduuuh, kebayang gimana malunya.

Setelah lewat pos 3, aku mulai lega dan plong. Lepas pos 3, kita masuk ke pos UPN Televisi. Disini kita lepas semua ketegangan yang ada di pos-pos sebelumnya. Disini kita seneng-seneng dan belajar gimana sih cara memproduksi sebuah program televisi. Terus kita juga diajarin gimana caranya jadi presenter sama news anchor yang baik. Pokoknya nyenenginlah. Dan di pos ini, aku ketemu sama kakak kelasku di SMA. Hahaaa, aku lupa namanya. Pokoknya aku tau dia dan dia juga tau aku hahahaa.

Lepas pos UPN Televisi, kita beralih ke pos 107,4 AK UPN Radio. Disini kita diajarin cara mengoperasikan radio sampai jadi radio announcer. Dan ada bagan-bagannya dari divisi radio sendiri. Ada kak Luthfi Dwi Cahya, si fotografer ganteng dari komunikasi yang katanya Afgan-nya Komunikasi, hahaa. Tugas hari kedua kan disuruh buat surat. Surat pertama tentang kesan dan pesan selama ospek, surat kedua buat surat pribadi ke panitia cowok. Akhirnya aku buat surat pribadi ke panitia cowok dan aku tujuin ke kak Luthfi. Hahahaa, tapi surat itu nggak akan pernah tersampaikan sampai kapanpun hahaa.

Di pos berikutnya kita lewat ke pos Kinne Film dan Expose Fotografi. Disana kita bisa lihat cara pembuatan film dan hasil karya film dan foto-foto dari temen-temen di ilmu komunikasi. Sebenernya, kita di semester 1 boleh ambil lebih dari 1 media untuk penunjang mata kuliah. Tapi, masuk semester 2 kita harus memilih salah satu agar bisa me-manage waktu kita juga.

Setelah dari pos film dan fotografi, kita beralih ke pos Advertising yang berada di lantai 3 (dekat ruang auditorium FISIP). Disana kita bisa tau hasil karya yang dihasilkan sama senior kita mulai dari buat poster sampai buat iklan layanan masyarakat. Dan di tahun 2012, mereka sempat membuat undangan dengan desain 3D. Semacam pop book. Hasil undangan yang mereka buat pun akhirnya mendapat pujian dari rektor dengan hasil karya undangan mereka.

Setelah road campus, kita beristirahat dengan makan siang sambil menyaksikan penampilan drama dari kelompok-kelompok ospek jurusan. Oia, di FISIP aku banyak ketemu sama temen-temen aku. Temen TK malah hahaha. Namanya Ramadhan Setyoso Samsuatmodjo. Aku biasa panggil dia Tiyok. Wajahnya dia sampai sekarang tuh nggak pernah berubah, gitu-gitu aja. Dan wajahnya dia ini mirip banget sama mamanya. Yang paling aku inget dari Tiyok, dulu waktu TK, Tiyok itu sempet nggak mau sekolah sampai nangis-nangis dan mamanya disuruh ikut nemenin dia ke sekolah, hahahaa. Tiyok jaman kecil. Sekarang Tiyok ambil di Administrasi Negara. Ada lagi namanya Vieno Dio Larenza, temen aku jaman SD sama Tiyok juga sampai SMP. Wajahnya juga nggak berubah sampai sekarang. Dia sekarang ada di Administrasi Bisnis. Satu lagi ada namanya Tommy Arianto, temenku SD dulu. Sekarang dia berubah banget dan satu tim paduan suara fakultas sama aku, dulu dia kecil sekarang tinggi hahahaa. Di paduan suara dia kena vokal bass. Dan sekarang dia masuk di Administrasi Bisnis.

Habis makan siang, aku memenuhi panggilan tim paduan suara di gedung fakultas pertanian. Sempet disuruh nemuin kak Adit. Tapi, aku nggak berani soalnya kak Adit lagi sama anak-anak PBB. Masalahnya aku nggak kenal sama anak-anak PBB, jadi agak sungkan. Setelah tanya sana-sini akhirnya ketemu deh sama temen-temen paduan suara.
Sampai ruang paduan suara, langsung curhat habis-habisan sama Rosalinda, karena ada masalah di kelompok jurusan sama fakultas. Sempet bikin aku radak geregetan, sih. Untung yang bikin masalah cewek, kalo cowok habis dia sama aku. Aku tuh simple sih sebenernya. Kalo kata temen-temen, aku orangnya sabar. Emang aku susah buat marah orangnya. Tapi, kalo orang itu udah keterlaluan banget sama aku, aku juga bisa marah. Sebenernya nggak perlu marah juga, dan nggak usah ngomong di belakang. Sharing aja kalo emang ada masalah. Sama-sama ditegur kalo misal dia salah. Ngapain ngomong di belakang tapi nggak ada tindakan dari kita. Masalahnya di kelompokku ini, ada satu anak yang susah diatur tapi dia ngatur-ngatur. Nggak fair kan? Aku sama Rosalinda pengen ambil tindakan buat negur dia, soalnya kalo dalam jangka lama kasian dia ntar nggak ada temennya. Iya kalo kuliah D1 yang cuma 1 tahun. Kita S1 loh, bayangin, mau 4 tahun kuliah dengan keadaan kayak gitu? Nggak kan?

Latihan paduan suara kali ini kita belajar koreografi buat lagu Mars UPN sama Mars Bela Negara. Kelemahan tim paduan suaraku itu adalah tempo, power, sama notasi. Kita selalu salah di tiga itu. Akhirnya kita belajar dan latihan terus sampai adzan maghrib menjelang ditemenin sama kak Dita, kak Dewangga, dan kak Adit. Kita latihan sampai maghrib sampai latihan kita semua bener soalnya H-1. Dirjen tim paduan suara FISIP, Stefanus Ari, akhirnya kelelahan. Dia bilang capek dan takut nggak bisa tidur pas malamnya. Karena latihan kita masih 60% selesai, latihan kita lanjut besok pagi jam 5 pagi. Kalo terlambat traktir nasi padang murah depan kampus hahahaa.

Hari H, aku datang mepet banget setengah 6, untung baru mulai dan dapet dispensasi khusus dari kak Dita, kak Mira, sama Mas Galuh hahahaa. Kita latihan sampai acara akan diselenggarakan. Kita latihan di monumen Garuda FISIP barengan sama temen-temen yel-yel di belakangnya. Hari itu kita latihan maksimal banget. Suara kita sampai ada yang hilang. Suara Claudia dari alto udah hilang duluan. Dilanjut si Umar dari suara tenor. Suaraku udah mulai agak serak, tapi aku bisa tahan sama suaraku. Dan kita sempet dimarahi gara-gara kita buat kesalahan sama, yaitu masalah tempo dan power. Kak Mira sampai sedih lihat kita acak-acakan dan kak Dita juga udah marah duluan. Akhirnya, kita dipegang kak Desta, kak Vicko, sama kak Adit.

Sampai masuk adzan sholat Jumat kita berhenti latihan. Anak-anak cowok pada berangkat sholat Jumat, kita yang cewek-cewek pun mulai bersiap-siap. Tau sendiri anak cewek kalo dandan lama banget. Aku ganti dan dandan di rektorat bareng Rosalinda dan Nadia. Soalnya aku sama Nadia mau ambil jas almamater sekalian buat pengukuhan hari Sabtu. Habis dandan, kita balik ke FISIP dengan wajah polesan make up. Jujur, radak gak pede awalnya. Tapi kelamaan aku bisa nyaman sama penampilanku yang ini. Soalnya aku nggak pernah pakai make up kalo kemana-mana. Paling cuma pakai bedak foundation aja biar kelihatan fresh. Kayak eye shadow, eye liner, maskara, blush on, dan lip gloss aku nggak pernah pakai kecuali kalo ada acara resmi hehehee.

Jam setengah 1, semuanya kumpul lagi di FISIP. Sambil nungguin anak-anak cowok prepare, kak Rafiq langsung ambil undian di giriloka dan cewek-cewek sebagian masih ada yang prepare dan sebagian lagi review lagu-lagu yang bakal dibawain. FISIP dapet urutan terakhir, nomor 6. Kak Adit bagian check semua aktivitas kita. Jam 12.55, kita berangkat bareng-bareng menuju GSG Giriloka. Aku sempet lihat beberapa persiapan dari tim fakultas lain. Dan sempet lihat timnya Mas Galuh dari paduan suara FTSP. Kita kumpul di kebun belakang lapangan tennis. Kita latihan disana buat mempersiapkan sejauh mana kita siap. Kak Dita, kak Adit, kak Desta, kak Oka, dan kak Vicko udah optimis kalo kita bakalan menang. Kak Rafiq selalu nge-check kegiatan kita selama di kebun belakang lapangan tennis. Dia ngingetin buat hemat suara biar suara kita nggak hilang.

Sekitar jam 15.20, kita jalan masuk GSG Giriloka. Kita prepare buat naik ke atas stage. Sebelumnya, kak Adit nyuruh kita semua buat mengamankan barang-barang berharga kita, seperti handphone sama dompet. Sebelum, naik stage seperti biasa, kita berdoa dan menyuarakan tagline kita. FISIP, SATU VISI SATU MISI, JUARA!!!! Kak Dita selalu ngingetin ke kita, kalo naik panggung semua harus on dan wajah harus senyum apapun kendalanya. Nggak lupa kita foto-foto dulu sebelum tampil.

Di backstage, kita udah dapet banyak dukungan dari kakak-kakak tim paduan suara GWG. Mereka optimis kita menang. Aku sempet deg-degan dan bingung mau gimana. Apalagi pas Mas Galuh bilang kalo mama nonton di pinggir panggung sama bu dekan FTSP, bude Naniek. Ya ampun, kebayang deg-degannya gimana. Akhirnya, aku mulai menata mood-ku biar lebih rileks lagi. Pas, naik stage, aku berusaha tenang, berdoa, dan tetap senyum. Selalu inget kata-kata kak Dita, kalo grogi lihat audience, lihat dirjennya. Akhirnya aku lihat Stefanus terus senyumnya ke dia, pas nyanyi terus lihat permainan tempo tangannya dia biar nyanyiku sama yang lain bener.

Selesai tampil, kita turun dengan wajah yang masih deg-degan banget. Di pinggir backstage, kakak senior udah baris nyalamin kita satu persatu dan bilang penampilan kita bagus. Dan mereka optimis kita bakal pertahankan juara 1 kayak tahun lalu. Setelah paduan suara, ada perform dari yel-yel FISIP. Sambil lihat perform mereka, aku lihat ada mama sama bude Naniek dan nyalamin kita satu-satu. Yeaayy!! Semoga kita menang.

Setelah perform, aku sama yang lain  langsung naik ke tribun dan gabung bareng temen-temen FISIP lainnya.  Dan pas aku naik, acara udah mau selesai. Kita nungguin pengumuman pemenang lomba PBB, paduan suara, dan yel-yel.

Lomba PBB, FISIP mendapatkan juara 3. Di paduan suara, FISIP berhasil mempertahankan juara bertahan di juara 1 dan FTSP mendapatkan juara 2. Di lomba yel-yel, FTSP menjadi juara bertahan di universitas, yaitu juara 1. Tapi, FISIP gagal di lomba yel-yel. Kak Mira, kak Dita, kak Oka, kak Desta, dan Mas Galuh langsung senang begitu tau kalo FISIP berhasil juara 1. Mereka nggak sia-sia ngajarin kita dari pagi sampai malam. Sampai dimarahin pula. Akhirnya, dapat juara, yeeaayyy!!

Sipp, ini ceritaku tentang pengalaman ospek selama seminggu. Dan hari Senin mulai ngerjain tugas proposal Program Kegiatan Mahasiswa hahahaa, see yaa :)

1 komentar:

  1. Wah nama bundanya siapa ini. Saya almamater ikom jg, angkatan 2007 tapi.

    BalasHapus

 
Vita_AnggrahiniVita © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter