This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

KULIAH, INDIVIDUALITAS, ORGANISASI

0 komentar

Menjelang UTS ngobrol dikit bolehlah, yaa, hahaha. Tapi ini yaa cuma pengen sharing aja, sih. Dua tahun jadi mahasiswa tuh sebenernya nyenengin. Cuma sifatnya nggak bisa kompak kayak SMA dulu, kalo mahasiswa individual. Kenapa bisa gitu? Kalo dulu waktu SMA, kita ada Ujian Nasional, kita masuk sumur, masuk sumur bareng-bareng. Artinya, kalo kita mau bawa bocoran soal sekelas kita urunan bareng-bareng. Dan kalo jawabannya tembus, kita dapet nilai bagus sama-sama. Lulus dengan hasil memuaskan sama-sama. Tapi kalo mahasiswa, kita masuk sumur, dia bahagia. Kenapa? Saat kita dimanfaatin, kita yang ngerasain susahnya. Dia? Tinggal ketawa doang diatas susahnya kita ngelakuin sesuatu buat dia.

Sempet beberapa waktu lalu, aku dapet informasi dari salah satu temen aku. Ya, cukup deket aku sama dia. Dan dia ini dikasih tau sama gebetannya yang emang nggak terlalu suka banget salah satu orang gitu. Anggep aja temen aku ini si A dan gebetannya si B.

Semalam sebelum info itu dikasih tau aku, si A ini nge-chat dan sebelumnya aku juga lagi curhat sama dia masalah perilaku mahasiswa semester 4 yang labilnya kayak anak SMA. Besoknya, pas kebetulan aku lagi sama si A, aku tanya sama dia. Mau ngobrolin apa sih masalah si C. Dia bilang, hati-hati sama si C. Dalam hati aku juga tanya-tanya, ada apaan nih, kok mesti hati-hati.

Terus dia ngelanjutin cerita kalo dia dikasih tau sama gebetannya si B kalo jangan sampe aku ataupun dia masuk di grupnya si C. Ya, apa ya, di kelas emang aku nggak terlalu pinter sih. Malah aku yang banyak banget dibantu sama temen-temen aku di kelompokku. Walaupun aku banyak kerja, oke aku akuin sih, tapi tanpa mereka juga aku nggak bisa gitu. Aku bisa karena mereka dan kita belajar bareng-bareng, diskusi bareng-bareng.

Terus sampe si B ini denger dari kelompoknya si C kalo, si C ini bilang ke kelompoknya kalo mau masukin di kelompoknya dia. Terus, maksudnya apa coba aku harus di kelompoknya dia? Toh, aku temenan juga sama siapa aja nggak pilih-pilih. Mau temenan sama situ oke, sama sini oke, terserah gitu. Dan denger dari si B juga, salah satu temen aku juga sudah ada yang katut sih sama kelompoknya si C. Dan sayangnya, temen aku ini kayak dijadiin "boneka" sama si C. Ada tugas, temen aku yang ngerjain. Si C cuma bantu dikit katanya.

Balik lagi ke awal. Emang aku ga terlalu pinter. Terbukti emang. Salah satu temen di kelompokku pernah bilang kayak gitu di depanku. Aku nggak tersinggung, malah emang dia bener. Aku nggak terlalu pinter. Aku sama kayak mereka. Disaat aku nggak bisa, aku minta bantuan ke mereka yang bisa. Aku juga sama kayak mereka, ngejagain orang lain demi nilai. Tapi setelah aku pikir-pikir, kalo aku ngejagain dia terus, aku nggak bakalan berkembang. Aku usaha gimana caraku. Kalo aku salah, aku dapat teguran dari mereka. Adil kan?

Bukan bermaksud sombong, IP aku di tiga semester terakhir ini meningkat. Ya, aku bersyukur dari semester 1 sampe semester 3 kemarin, IP aku naik, dan terakhir IPS aku 3,938. Total IPK aku sampai semester 3 itu 3,81. Buat aku memuaskan. Tapi aku selalu berpikir itu kebetulan aja. Aku sama kayak yang lain. Belajar kalo ujian doang. Itu pun belajarnya ga dari pagi. Paling habis maghrib sampe jam 10 itu udah cukup. Itu belum aku makan, belum nonton tv, belum aku main hapenya, curhat sama ortu.

Aku belajar dari apa yang aku lihat. Karena soal ujian aku semua nalar, ya itu tadi apa yang aku lihat itu jawabanku. Aku nggak bisa dibilang pinter. Ya, pinter itu emang impian semua orang. Tapi, aku kayak gini karena suatu hal. Aku masuk di kampus itu karena ada orangtua yang bekerja disitu. Disaat mau ujian, aku belajar lebih keras dari biasanya. Hari-hari emang jarang aku belajar. Tapi, aku belajar dari tugas-tugas yang dikasih dosen ke aku. Berat emang. Aku juga berat sebenernya, suka ngeluh tugasnya banyak. Tapi, ya itu kewajibanku buat ngerjain. 

Buat aku, semua keistimewaan yang dikasih ke aku sejak aku masuk jadi mahasiswa, itu harus dibayar sama jerih payahku. Aku mau ada keadilan. Aku masuk disini, biayanya lebih murah dari yang lain. Bedanya 1 : 5. Dengan biaya segitu, aku harus bayar sama hasil jerih payahku walaupun dengan hasil yang pas-pasan, paling nggak, nggak terlalu mengecewakan hasilnya.

Aku berusaha aktif di satu organisasi. Dimana organisasi itu menuntut keloyalitasan anggotanya. Walaupun dengan adanya keloyalitasan, aku juga nggak mampu buat ngejalanin, karena kemampuanku nggak kuat kalo aku harus loyal disini dan harus pol-polan di kuliah. Aku yang tau seberapa kuat badanku buat melakukan kegiatan. Aku mulai mengatur, dimana waktuku kuliah dan belajar, dimana waktuku ada di organisasi.

Aku pernah tau, kalo ada mahasiswa aktif di satu organisasi, kuliahnya berantakan. Tapi, di dua semester ini aku mau buktiin, separah itukah? Di organisasi itu, selama dua semester ini aku disibukkan sama satu big event yang menguras pikiran dan tenaga juga. Dan aku berupaya gimana caranya big event jalan, kuliah jalan. 

Oke, itu curhatan siang-siang aku. Have a nice day!!!

 
Vita_AnggrahiniVita © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter