ME FIRST!

"And I won't be confined to your point of view..."

Ada salah satu temen pernah bilang "kamu cuma butuh orang yang bisa sejalan sama pemikiranmu, dan gak semua laki-laki bisa dan terima itu". 

Ya ada benernya sih haha. Mungkin belajar dari yang sebelum-sebelumnya dan akhirnya aku sampe punya pikiran "all the boys are jerk". Tapi aku belajar untuk memandirikan diriku sendiri ya semenjak masih sama dia yang lama. Dia brengsek, emang, tapi ada sisi positif dari dia dan keluarganya yang bisa aku ambil, terlebih sama kakak perempuannya. Being independent, it's not bad. She's married, she's so independent. Although she married in 34 years old. But, she got a man who really knows her. Beautiful!

Setelah putus, depresi banget sih. Tapi depresinya jadi bikin aku lebih kuat. Aku jadi lebih sering pergi sendiri, kemana-mana sendiri, tapi ini lebih baik. Setelah 5 tahun, akhirnya aku punya waktu buat diriku sendiri. Aku bisa pergi kemanapun aku mau tanpa harus ijin dan dilarang pergi kesana kesini, aku bisa ngelakuin apapun yang aku mau tanpa harus dilarang. Aku mau mencoba kenal lagi sama diriku sendiri. Alhamdulillah orangtuaku mengerti posisiku saat itu, dan sampai hari ini cuma ngasih advice aja. Karena aku lebih tau dengan diriku sendiri, aku tau sampai mana batas diriku buat melakukan sesuatu.

Me time.
Ya, aku cuma butuh me time yang gatau me time ini sampai kapan. The best me time adalah ketika aku isolasi mandiri di kos, waktu aku terkonfirmasi positif covid untuk pertama kali. 2 minggu di kos, hidup sendiri, itu hal terbaik yang aku dapet sih. Mama sama papa cuma nengok sesekali sama bawain makan, selebihnya itu hidupku dan aku mengatur hidupku sendiri. Jauh lebih bahagia sih, dan ketika ada hal negatif yang mungkin bikin aku down, aku singkirin. Salah satunya adalah chat whatsapp hahhaa. Chat whatsapp itu bisa mendukung ketika lawan bicaranya satu circle, tapi bisa jadi toxic dan akhirnya mau gamau chatnya harus di delete. Yaa, itu salah satu terapi yang aku terapin sejak desember 2020 kemarin hahaha.

Pasangan?
Mama tuh sempet tanya, "kamu mau cari orang yang kayak gimana?"
Aku? Nggak tau aku harus cari orang seperti apa, hahaha.
Kalo aku cari harus yang lebih baik dari sebelumnya, nanti dikira ketinggian ekspektasinya dan berujung pilih-pilih. Kalo aku mikir karir terus, disaat karirku nanti tinggi, cowok juga jadi takut, karena ekspektasiku pasti lebih. Tapi, masalahnya adalah aku punya permasalahan sosial dengan cowok yang mana aku sendiri nggak bisa berdamai dengan pikiran cowok, dan aku masih megang prinsip hidupku yang sangat realistis. 

Aku masih nggak siap ketika nanti punya cowok, akhirnya nanti aku ada yang memperhatikan tapi malah aku nggak nyaman dengan perhatiannya dia, karena aku punya prinsip hidup sendiri, yang mungkin dia pun nggak sepemikiran sama aku. Ya, karena belum tentu semua cowok terima, karena itulah yang akan dilakukan seorang cowok ketika deketin cewek.

Sekian untuk hari ini,
Selamat istirahat semuanya :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Vita_AnggrahiniVita © 2012 | Designed by Meingames and Bubble shooter